Contoh CERPEN Kewirausahaan Beserta Strukturnya
Pagi Gan! Sebelum saya berangkat ke sekolah untuk menjalani UTS, izinkan saya untuk update post yang berjudul Contoh CERPEN Kewirausahaan Beserta Strukturnya ini ya. Sebelumnya saya kan sudah memberi Contoh CERPEN (Cerita Pendek) pribadi yang pernah saya alami. Kali ini saya akan memberikan contoh cerpen yang pernah dialami oleh orang lain yang bertema Kewirausahaan. Sudah langsung ke topiknya saja ya.Ini dia contohnya:
Bintang 2 (**) = Orientasi
Bintang 3 (***) = Komplikasi
Bintang 4 (****) = Resolusi
Bintang 5 (*****) = Evaluasi
Bintang 6 (******) = Koda
Impian
Kala senja itu, cucuran keringat
mengalir deras pada diri seorang remaja. Yang selalu mengayuh sepeda demi
mencapai tujuannya. Seorang remaja dengan semangat juang tinggi. Yang selalu
bermimpi menggapai cita yang murni. Ya, ialah Hanur namanya. Ia terlahir dari
keluarga yang miskin. Ia bukan seorang remaja yang memiliki otak cemerlang, ia
selalu menjauh dari pandangan guru. Dan ia sering sekali mendapatkan nilai
jelek. Ya, memang seseorang di dunia ini tidak ada yang sempurna, pada setiap
insan pasti mempunyai bakat masing-masing yang sudah di anugerahkan Tuhan
kepadanya.
*
Terlihat dari sudut desa Gede itu,
sebuah gubuk kecil rumah tempat tinggal Hanur bersama keluarganya. Rumah yang
jauh dari kata kemewahan, namun sederhana sekali. Kecintaannya pada mesin tak
pernah padam, mungkin itu warisan dari ayahnya yang kini sudah tiada. Pada
usianya 8 tahun, ia sudah mengayuh sepeda sepanjang 10 mil hanya untuk melihat
pesawat terbang. Ketika umurnya 12 tahun ia mampu menciptakan sebuah sepeda
pancal dengan model rem kaki. Namun dalam benaknya, ia tak pernah ingin menjadi
usahawan otomotif. Disaat umurnya mencapai 15 tahun, ia memutuskan untuk
berhenti sekolah. Dan selanjutnya ia merantau ke kota Jakarta untuk mencari
pekerjaan sebagaimana bakat yang ia milikinya.
Tak
lama kemudian, ia mendapati pekerjaan itu. Ia bekerja sebagai karyawan di
bengkel yang bernama Repair Company milik bos nya Tauka Ucha. Karena kegigihan
dan keterampilan yang dimiliki Hanur, bosnya sangat senang dengan cara
kerjanya. Ia teliti dan cekatan, setiap suara yang mencurigakan, setiap oli
yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah
wawasannya tentang permesinan.
**
Di usia Hanur yang menginjak 21
tahun, Tauka Ucha membuka cabang bengkelnya yang didirikan di pusat kota
Bandung. Bengkel tersebut dipercayakan kepada Hanur. Prestasi pekerjaan Hanur
tetap membaik walaupun jauh dari pandangan bosnya.
Ia
selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat
memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya
larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada
zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam
goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam.
Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh
dunia. Di usia 30 tahun, Hanur menandatangani patennya yang pertama.
Bisa
dibilang bahwa pada usia 30 tahun ia sudah mencapai kesuksesan yang diingininya
sejak kecil itu. Ia merasa pada saat itu ia sudah mampu untuk membuka bengkel
sendiri, akhirnya ia melepaskan diri dari bosnya. Ia mulai berfikir, kira-kira
produk apa yang kiranya akan laris di pasaran? Inovasinya tertuju pada Ring
Pinston. Ia dan para karyawannya pun memulai hal itu, setelah beberapa hari ia
mengajukannya kepada perusahaan otomotif ternama yang membuka cabangnya di
Indonesia yaitu Honda. Sayangnya, karyanya itu ditolak
oleh Honda, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak
lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap
kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel Tauka Ucha.
***
Karena
kegagalan itu, Hanur jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya
pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu,
belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah
pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia
langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua
tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti
kuliah. "Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan,
melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya.”
Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan
pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.
****
Berkat kerja
kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Honda memberikan kontrak,
sehingga Hanur berniat mendirikan pabrik. Sayangnya, pabriknya terbakar dua
kali. Namun, Hanur tidak patah semangat. Ia bergegas kembali untuk mendirikan
pabriknya. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga
diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Honda. Setelah itu, Hanur mencoba
beberapa usaha lain. Namun semuanya gagal. Untuk membeli makanan bagi
keluarganya saja ia sangat kesulitan. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor
kecil pada sepeda. Siapa sangka, sepeda motor – cikal bakal lahirnya mobil Hanur
- itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga
Hanur kehabisan stok. Disinilah, Hanur kembali mendirikan pabrik motor. Sejak
itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya.
*****
Kala senja itu, cucuran keringat
mengalir deras pada diri seorang remaja. Yang selalu mengayuh sepeda demi
mencapai tujuannya. Seorang remaja dengan semangat juang tinggi. Yang selalu
bermimpi menggapai cita yang murni. Ya, ialah Hanur namanya. Ia terlahir dari
keluarga yang miskin. Ia bukan seorang remaja yang memiliki otak cemerlang, ia
selalu menjauh dari pandangan guru. Dan ia sering sekali mendapatkan nilai
jelek. Ya, memang seseorang di dunia ini tidak ada yang sempurna, pada setiap
insan pasti mempunyai bakat masing-masing yang sudah di anugerahkan Tuhan
kepadanya.
******
Mojoagung, 27 September 2014
(NB: Cerpen diatas saya adopsi dari kisah nyata Soichiro Honda, pendiri pabrik motor Honda.)
Struktur:
Bintang 1 (*) = AbstraksiBintang 2 (**) = Orientasi
Bintang 3 (***) = Komplikasi
Bintang 4 (****) = Resolusi
Bintang 5 (*****) = Evaluasi
Bintang 6 (******) = Koda
thanks gan. postingannya berguna banget buat saya. thanks skali lagi
ReplyDeleteSama-sama :)
Deletekoda nya mana?
ReplyDeletesaya tidak mengerti, karena gurunya langsung suruh bikin cerpen+strukturnya dan enggak ngejelasin dulu, jadi saya kurang mengerti...
ReplyDeletesaya belum paham tentang unsur intriksinya terima kasih
ReplyDeleteDi dalam cerpen ini, ada Majas apa saja?
ReplyDeleteTolong info nya dong, tugas remedial nih hehe.
Thanks atas ceritanya....
ReplyDeletehog
ReplyDeletehog
ReplyDeleteMakasih bro...
ReplyDeletekodanya mana ????
ReplyDeletemakasih bro....
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNdak sia-sia sy buang banyak waktu hanya untuk kerjain tugas BI ini, makasih banyak ya admin udah bantu sy ngerjain tugas BI!😊👍
ReplyDeleteSEMANGAT TERUS!!💪