KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-86 teman-temanku diseluruh Indonesia, semoga rasa nasionalisme kalian bertambah 100% ya dengan adanya peringatan hari besar ini (Aamiin).
Memang terasa begitu berat pundak ini menahan betapa besar harapan bangsa ini kepada kita, namun itu bukan berarti kita menyerah begitu saja kan? Justru kita harus bersemangat, karena kita dipercaya untuk membangun bangsa dan negeri ini di masa depan nanti. Bayangkan saja, salah satu dari kita nanti akan ada yang jadi presiden, menteri, DPR, MPR, atau apalah yang bekerja mengabdi kepada negara. Whoosaa bukan? Hahaha sungguh hal yang mengagumkan. Namun, sebelum menjadi presiden, apakah kita bisa memimpin negara ini dengan baik? Ya, jawabannya tentu bisa jika kita belajar tentang kepemimpinan sejak dini.
Kebetulan, materi kepemimpinan ini saya dapat ketika saya mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Se-Kab. Jombang di CAI, Wonosalam. Saya akan membagikannya kepada kalian semua secara gratisss!!!
Apa Kepemimpinan (Leadership) itu?
Kepemimpinan (Leadership) adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ketika kepemimpinan dilihat sebagai "power" maka kata yang tepat untuk digunakan adalah "action", karena intervensi/tindakan yang dilakukan oleh pemimpin membuat sesuatu terlaksana atau terjadi.
Seandainyapun "power" yang ada di delegasikan atau dilakukan "empowering" (sehingga timbul hasrat untuk bertindak pada diri anggota) fokusnya tetap pada membuat sesuatu terlaksana/terjadi.
Pentingkah Kepemimpinan itu?
- Tanpa kepemimpinan suatu organisasi cuma orang-orang dan mesin-mesin yang kacau balau.
- Kepemimpinan akan mampu mengubah sesuatu yang potensial menjadi kenyataan.
Dalam Teori Kepemimpinan
- Teori Genetik → pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk (Leaders are born and not made).
- Teori Sosial → pemimpin itu dibentuk dan bukan dilahirkan (Leaders are made and not born).
- Teori Ekologi → seseorang akan menjadi pemimpin yang baik manakala mempunyai bakat untuk itu [genetik]. Bakat tersebut dikembangkan lewat: pendidikan, latihan dan pengalaman.
Konsep Kepemimpinan di Indonesia
- Kepemimpinan menurut Pak Soeharto
Mantan presiden Soeharto menjelaskan tentang asas kepemimpinan Hasta Brata (delapan laku kepemimpinan). Delapan laku tersebut antara lain:- Lir Surya (Matahari)
Dengan lambang ini diharapkan seorang pemimpin dapat berfungsi seperti matahari bagi yang dipimpin. Dapat memberi semangat, memberi kekuatan dan daya hidup bagi orang-orang yang dipimpinnya. - Lir Candra (Bulan)
Dengan lambang ini diharapkan seorang pemimpin dapat berfungsi seperti bulan, yakni membuat senang bagi anggotanya dan memberi terang pada waktu gelap. Ketika dalam keadaan sulit, sang pemimpin mampu tampil untuk memberi jalan terang atau jalan keluar dari kesulitan. - Lir Kartika (Bintang)
Bintang adalah sebagai pedoman bagi pelaut atau pengarung samudra. Dengan lambang ini pemimpin hendaknya berteguh iman takwa, memiliki teguh pendirian sehingga menjadi pedoman dan panutan bagi rakyatnya yang mungkin kehilangan arah. - Lir Samirana (Angin)
Dengan lambang ini, diharapkan seorang pemimpin bersifat seperti angin, teliti, tidak mudah dihasut. Dia harus "manjing ajur ajer" bergaul dengan rakyat lapisan manapun, guna mencari masukan untuk menetapkan kebijakan dan keputusan. - Lir Mega Mendung (Awan Hujan)
Mendung memberi kesan menakutkan, tapi apabila hujan turun akan bermanfaat bagi bumi. Dengan lambang ini, pemimpin diharapkan dapat tampil berwibawa, namun keputusan dan kebijakan yang diambilnya hendaknya bermanfaat bagi yang dipimpinnya. - Lir Dahana (Api)
Seorang pemimpin tegas dan keras seperti api dalam menegakkan disiplin dan keadilan. - Lir Samudra (Laut atau Samudra)
Pemimpin berwawasan luas, sanggup menerima dan mendengar persoalan, menyaringnya dan membuat suasana menjadi jernih kembali tanpa ada rasa dendam. - Lir Bantala (Bumi)
Diharapakan pemimpin tidak hanya mau berada diatas, tetapi juga bersedia dibawah. Sang pemimpin seolah-olah menjadi tempat pijakan, sentosa budinya, jujur dan murah hati bagi anak buahnya.
- Lir Surya (Matahari)
- Kepemimpinan Menurut Ki Hajar Dewantara
R. M SOEWARDI SOERYANINGRAT, yang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan taman siswa, bapak pendidikan Nasional, sosok yang mempunyai gaya kepemimpinan yang khas beliau pernah mengatakan "Suradira Jayaningrat Lebur Dening Pangestu", bahwa kekerasan diduniawi akan dapat lebur oleh penyatuan sujud kita kepada Tuhan YME. Beliau pernah mengatakan sifat-sifat yang harus dimiliki tentang bagaimana cara dan jiwa seorang pemimpin adalah sbb:- Tetep, teteg, antep lan mantep, yang artinya:
Tetep, artinya mempunyai ketepatan pendapat dan pikir, kalau sesuatu itu telah diyakininya. Tidak mudah termakan isyu, tidak mudah diombang-ambingkan. Sikap tegas, apa yang dikatakan yang diyakini itu benar, tetap dilaksanakan. Dengan sikap cinta kasih penuh kelembutan dan pengertian, masyarakat pasti menurutinya dengan hati yang senang, malahan mereka tidak merasa diperintah atau dipengaruhi, namun malah membantu dalam mendukung dengan setulus hati. Dalam bahas jawa kata beliau "Menang tanpa ngasorake".
Teteg, artinya tidak tergoyahkan oleh godaan atau rayuan apapun. Seperti harta, wanita dan kedudukan.
Antep, artinya berisi, berilmu, berpengetahuan. Pemimpin harus belajar apa saja, untuk bekal pergaulan dan keberhasilan kepemimpinan. Beliau mengatakan, sebenarnya orang yang bijaksana itu ialah orang yang banyak membaca. Dalam hal ini, beliau mengatakan dalam bahasa jawa "Digdoyo tanpo aji", artinya orang itu sakti mandraguna tanpa jampi-jampi, tetapi sakti karena ilmu pengetahuan.
Mantep, artinya yakni dengan seyakin-yakinnya bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan baik. Dalam penugasan dimanapun ditugaskan harus mantep, siap dan berangkat. - Ngandel, Kendel, Kandel lan Bandel
Ngandel, artinya percaya, iman dan takwa.
Kendel, artinya berani, apa yang dikatakan benar ya benar, salah ya salah.Konsekuen, juga berani mengambil keputusan, berani membela negara dengan penuh kejuangan.
Kandel, artinya penuh ilmunya, penuh pengetahuannya, matang jiwanya. Juga tabah hatinya hingga dapat mengatasi segala persoalan.
Bandel, artinya tawakal, percaya diri, tidak mudah takut. Tidak mudah putus asa apapun rintangannya. Tabah menghadapi cobaan. - Ning, Neng, Nung lan Nang
Ning, artinya suci, ikhlas dan segala tindakannya tanpa pamrih.
Neng, artinya tenangkan pikirannya, niatnya baik, suci, diam.
Nung, artinya kuat, bantingan, ulet, sanggup melakukan tugas yang berat.
Nang, artinya optimistis, ini membawa perjuangan yang berakhir dengan kemenangan, nang artinya menang. - Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Ing ngarso sung tulada, artinya setiap pemimpin wajib memberi suri tauladan yang baik kepada anak buahnya. Ia harus jadi panutan/contoh yang baik.
Ing madya mangun karsa, artinya ikut serta menggugah semangat ditengah-tengah anak buah.
Tut wuri handayani, artinya mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah.
- Tetep, teteg, antep lan mantep, yang artinya:
4 sifat Rasulullah SAW.
Betapa sifat kepemimpinan beliau mengakar kepada kita walau beliau wafat berabad-abad lalu, sifat kepemimpinan beliau disegani kawan dan dihormati lawan sekalipun.
- Shiddiq (Jujur). Ini adalah sifat kejujuran.
- Amanah (dapat dipercaya). Tidak curang (atau juga korupsi di zaman sekarang) dalam hal apa saja.
- Tabligh (Menyampaikan yang benar). Tidak menyembunyikan informasi yang benar apalagi untuk kepentingan umat dan agama. Tidak menyimpan informasi berharga hanya untuk dirinya sendiri
- Fathonah (Cerdas). Sifat pemimpin adalah cerdas, mengetahui dengan jelas:
- Apa akar permasalahan yang dia hadapi,
- Tindakan apa yang harus dia ambil untuk mengatasi permasalahan,
- Mampu mencari alternatif jalan keluarnya.
Beberapa kriteria kepemimpinan dalam Islam:
- Menggunakan hukum Allah
- Tidak meminta jabatan, atau menginginkan jabatan tertentu
- Ikhlas
- Amanah
- Memiliki keunggulan dari kompetitor lainnya
- Menyebabkan terjadinya bencana jika dibiarkan jabatan itu diserahkan kepada orang lain
- Kuat dan amanah
- Profesional
"Sesungguhnya Allah sangat senang pada pekerjaan salah seorang di antara kalian jika dilakukan dengan profesional". (HR: Balhaqi). - Tidak aji mumpung karena KKN
Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menempatkan seseorang karena hubunga kerabat, sedangkan masih ada orang yang lebih Allah ridhoi, maka sesungguhnya dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin". (HR Al Hakim). - Menempatkan orang yang paling cocok
"Rasulullah menjawab; jika sebuah perkara telah diberikan kepada orang yang tidak semestinya (bukan ahlinya), maka tunggulah kiamat (kehancurannya)". (HR Bukhari).
Kriteria pemimpin antara lain:
- Seorang pemimpin harus bisa melihat potensi seseorang
Setiap manusia tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kesalahan terbesar bagi pemimpin adalah ketika dirinya tidak bisa melihat potensi seseorang dan menempatkannya pada tempat yang semestinya. - Bisa mengasah potensi seseorang
Mengasah potensi seseorang berbeda dengan "memaksa" seseorang untuk menjadi seseorang yang tidak di inginkannya. - Menempatkan seseorang sesuai dengan potensi yang ia miliki
- Mengatur setiap potensi dari mereka yang di pimpinnya menjadi satu kekuatan yang kokoh
Allhamdulillah, semoga bermanfaat kawan ;)
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar, berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan tidak mengandung perkataan yang buruk seperti sara, porno, saling mencaci maki, dan lain-lain.
Terima Kasih