Struktur Teks |
Paragraf |
Orientasi 1 |
Film produksi Nasi Putih Pictures ini mengetengahkan kisah dua orang sahabat, Gilang (Gading Marten) yang seorang pilot dan Daud (Dwi Sasono) yang seorang pelaut merebutkan hati Annisa (Renata Kusmanto). Film Drama Indonesia ini berjudul “Sampai Ujung Dunia” yang dirilis pada 15 Maret 2012 yang disutradarai oleh Monty Tiwa. |
Orientasi 2 |
Kisah dalam film ini menceritakan tentang pertemanan antara Gilang dan Daud yang kemudian secara tidak sengaja bertemu dengan Anisa. Tinggal di asrama yatim-piatu, Anisa bercita-cita keliling dunia, terutama ke negeri yang terkenal akan kincir anginnya, Belanda. Dari latar belakang yang masing-masing berbeda, mereka menjalin persahabatan begitu erat dari kecil, remaja, hingga dewasa. |
Tafsiran 1 |
Daud, Gilang dan Anissa adalah 3 sekawan yang sudah bersahabat sejak kecil. Persahabatan tersebut bukan hanya pertemanan antar individu, melainkan juga pertemuan antar latar belakang sosial yang berbeda. Hal itu tergambar pada kondisi keluarga Daud yang merupakan anak orang kaya, Gilang yang merupakan anak orang miskin dan Anissa yang merupakan anak yatim-piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan. Namun walaupun memiliki latar belakang sosial yang berbeda, persahabatan mereka tidak pernah putus hingga mereka beranjak remaja. |
Tafsiran 2 |
Hingga mereka beranjak remaja, mereka sudah bisa merasakan apa itu rasa cinta dan kasih sayang. Dari hal tersebut memunculkan beberapa dampak positif dan negatif. Positfnya, penonton dapat lebih terangsang untuk meniru keputusan yang dipilih oleh kedua pria tersebut untuk lebih bersemangat mewujudkan cita-cita tanpa membebani orang tua. Dan negatifnya, karena mereka sudah beranjak dewasa, mereka memliki tingkat emosional tinggi yang menimbulkan perpecahan diantara 3 sahabat tersebut. |
Tafsiran 3 |
Sebagai film bertema drama romantis, 'Sampai Ujung Dunia' sangat inspiratif, memancing minat para remaja untuk memilih dan mencintai profesi penerbang dan pelaut. Banyak hal diungkapkan dalam film ini, terutama tentang dinamisnya kehidupan taruna penerbangan dan pelayaran di masa pendidikan. Dalam film ini juga mengandung sedikit jiwa nasionalisme yang dapat menggugah para penonton untuk terus mencintai negeri ini dan rela berkorban menjalankan tugas untuk menjaga keutuhan negara ini. |
Tafsiran 4 |
“Sampai Ujung Dunia” dibuat untuk dilihat oleh semua kalangan. Banyak sekali sikap moral yang dapat dipetik. Salah satunya ialah yaitu setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menggapai cita-cita. Tidak peduli kaya ataupun miskin, akan tetapi harus tetap bekerja keras. |
Evaluasi 1 |
Endingnya tampak terlalu dibuat-buat seperti banting stir dari ending seharusnya. Hal ini terlihat dari awal bahwa Anissa lebih pro ke Daud ketimbang ke Gilang, namun ending berkata lain yang menunjukkan bahwa Anissa hatinya berlabuh kepada Gilang. |
Evaluasi 2 |
Film ini belum mampu memaksimalkan peran para pelakunya. Terutama Peran Sudjiwo Tedjo tidak diexplore dengan baik. Wejangan-wejangan ala Sudjiwo Tedjo sebenarnya bisa disisipkan pada sang calon prajurit, sehingga film ini bisa lebih berisi. |
Rangkuman |
Dari paparan tadi, dapat disimpulkan bahwa film “Sampai Ujung Dunia” memungkinkan kita untuk berbicara tentang cinta segitiga yang inspiratif. Film ini menawarkan kisah drama cinta yang menyentuh hingga dapat memotivasi agar terus berjuang menggapai apa yang diinginkan. Dan juga kita dapat menengok ke kelas menengah kebawah untuk melihat betapa kerasnya perjuangan hidup yang sulit yang akhirnya berakhir dengan kesuksesan. |
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete