Contoh Resensi Buku

Judul buku        : Laskar Pelangi
Penulis               : Andrea Hirata
Penerbit            : Benteng
Tahun terbit    : 2005
Tebal                  : 529 halaman
Harga buku     : Rp. 69.000,00

      Begitu banyak hal yang menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil anggota laskar pelangi. Sebelas orang anak Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walaupun keadaan tak bersimpati pada mereka.
Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik yang jenius dengan senang hati bersepeda 80 kilometerpulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu, bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri diakhir jam sekolah.
      Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus. Dan juga sembilan orang laskar pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita. Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka, dan temukan Anda diri tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Buku ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories, dan khususnya buat siapa saja yang masih meyakini adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan.
      Saya sangat mengagumi novel Laskar Pelangi karya mas Andrea Hirata ini. Ceritanya berkisah tentang perjuangan dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. Novel ini menunjukkan kepadak kita bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekedar memberikan intruksi atau komando, dan bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang di masa depan, apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya.

Keunggulan:
  1. Novel ini memberikan motivasi dan inspirasi bagia siapa saja yang ingin sukses dan berhasil.
  2. Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah tokoh utama ini.
Kekurangan:
  1. Bahasa yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita jumpai bahasa daerah Belitong.Sehingga mungking sedikit membingungkan pembaca. 

0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar, berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan tidak mengandung perkataan yang buruk seperti sara, porno, saling mencaci maki, dan lain-lain.

Terima Kasih