Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Meskipun tiada yang mengetahui secara pasti kapan Lailatul Qadar terjadi, ada tanda-tanda yang perlu diperhatikan. Tanda-tanda lailatul qadar disebutkan dalam beberapa hadits dibawah ini:
- Abi Ibnu Ka'ab telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda mengenai lailatul qadar yang artinya: Sesungguhnya matahari yang keluar pada hari itu tidak begitu bercahaya (suram). (Hadits riwayat Imam Muslim dalam kitab puasa).
- Telah diriwayatkan daripada Nabi SAW bahwa baginda telah bersabda yang artinya: Sesungguhnya tanda-tanda lailatul qadar, bahwa malamnya bersih suci seolah-olah padanya bulan yang bersinar, tenang sunyi, tidak sejuk padanya dan tidak panas, tiada ruang bagi bintang untuk timbul sehingga subuh, dan sesungguhnya tanda-tandanya matahari pada paginya terbit sama tiada baginya cahaya seperti bulan malam purnama tidak membenarkan untuk syaitan keluar bersamanya pada hari itu. (Hadits riwayat Imam Ahmad dengan Isnad Jayyid dari Ibadah bin As-Shamit).
- Dalam Mu'jam At-Tobarani Al-Kabir dari Waailah bin Al-Asqa' dari Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Malam lailatul qadar bersih, tidak sejuk, tidak panas, tidak berawan padanya, tidak hujan, tidak ada angin, tidak bersinar bintang dan daripada alamat siangnya terbit matahari dan tiada cahaya padanya (suram).
- Al-Barraz telah meriwayatkan dalam musnadnya dari Ibn Abbas bahwa Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya: Malam lailatul qadar bersih tidak panas dan tidak pula sejuk.
Qadhi 'Iyad telah mengatakan ada dua pendapat mengenai matahari yang terbit tanpa cahaya yaitu:
- Ia merupakan tanda penciptaan Allah SWT.
- Menunjukkan karena terlalu banyak para malaikat yang berzikir kepada Allah pada malamnya dan mereka turun ke bumi menyebabkan sayap-sayap dan tubuh mereka halus menutupi dan menghalangi matahari dan cahayanya.
Dari hadits-hadits di atas kita simpulkan bahwa diantara tanda-tanda lailatul qadar ialah:
- Pada malamnya keadaan bersih dengan cuaca tidak sejuk dan tidak pula panas.
- Malamnya tenang yang mana terang dan angin tidak bertiup sebagaimana biasa dan awan agak nipis. Malamnya tidak turun hujan dan bintang pula tidak bercahaya seolah-olah tidak timbul.
- Pada siangnya pula matahari terbit dalam keadaan suram.
Menurut Imam Ghazali dalam Ihya' Ulumiddin Lailatul Qadar dapat diketahui dari hari pertama bulan Ramadlan pada waktu itu. Rinciannya sebagai berikut:
- Jika hari pertama Ramadlan adalah Ahad atau Rabu, maka lailatul qadar terdapat pada malam ke-29 Ramadlan.
- Jika hari pertama Ramadlan adalah hari Senin, maka lailatul qadar terdapat pada malam ke-21 Ramadlan.
- Jika hari pertama Ramadlan adalah hari Selasa atau Jumat, maka lailatul qadar terdapat pada malam ke-27 Ramadlan.
- Jika hari pertama Ramadlan adalah hari Kamis, maka lailatul qadar terdapat pada malam ke-25 Ramadlan.
- Jika hari pertama Ramadlan adalah hari Sabtu, maka lailatul qadar terdapat pada malam ke-23 Ramadlan.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar, berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan tidak mengandung perkataan yang buruk seperti sara, porno, saling mencaci maki, dan lain-lain.
Terima Kasih